Sang Pemimpi menceritakan masa remaja Ikal, anak keluarga pekerja rendahan di Perusahaan Negara timah di Pulau Belitong. Bersama sepupunya, Arai dan Jimbron, sahabatnya, Arai melanjutkan sekolah menengah atas sampai ke Pelabuhan Manggar yang berjarak puluhan kilometer dari tempat tinggal mereka.
Kehidupan mereka yang menyewa kamar dekat bioskop yang menayangkan film-film untuk orang dewasa membuat Ikal, Arai dan Jimbron menjalani hidup serta tumbuh besar bersama dengan segala tantangan dan perjuangan hidup plus problematika masa remaja untuk meraih cita-cita dan impian. Semangat guna meraih tersebut kian terlecut ketika seorang guru memberikan mereka inspirasi untuk mengejar mimpi.
Balia, adalah salah satu guru di sana yang mampu membakar semangat Ikal dkk untuk bermimpi suatu saat mereka dapat menjelajah Eropa dan belahan dunia lainnya, tak peduli keadaan Ikal, Arai dan Jimbron yang saat itu ditilik secara ekonomi, mimpi itu mustahil rasanya. Tapi di saat yang sama, mereka harus menghadapi Pak Mustar yang sangat disiplin dan keras. Bertolak belakang dengan sikap Balia, Pak Mustar tak menolerir kesalahan apa pun, baginya setiap anak yang salah harus dihukum.
Dalam meraih mimpi, muncul persoalan lain. Tak sekedar masalah sekolah tapi juga cinta. Cinta Arai yang tak tertahankan pada Zakiah Nurmala dan Jimbron yang pula jatuh hati pada gadis pemurung pekerja pabrik cincau bernama Laksmi. Sementara Ikal, gairah mudanya membawa dirinya ke perasaan bersalah terhadap bapaknya yang sangat membanggakan dirinya sedari kecil.
Tetapi karena rasa bersalah itu membuat Ikal bangkit guna meraih mimpi. Satu per satu simpul kehidupan mereka buka, cita-cita, harapan dan cinta. Namun ketika gelar sarjana sudah diraih tiba-tiba Arai menghilang. Tinggallah Ikal sendirian mengadu nasib mengejar mimpi. Akankah mimpi itu tercapai tanpa kehadiran Arai?
Kehidupan mereka yang menyewa kamar dekat bioskop yang menayangkan film-film untuk orang dewasa membuat Ikal, Arai dan Jimbron menjalani hidup serta tumbuh besar bersama dengan segala tantangan dan perjuangan hidup plus problematika masa remaja untuk meraih cita-cita dan impian. Semangat guna meraih tersebut kian terlecut ketika seorang guru memberikan mereka inspirasi untuk mengejar mimpi.
Balia, adalah salah satu guru di sana yang mampu membakar semangat Ikal dkk untuk bermimpi suatu saat mereka dapat menjelajah Eropa dan belahan dunia lainnya, tak peduli keadaan Ikal, Arai dan Jimbron yang saat itu ditilik secara ekonomi, mimpi itu mustahil rasanya. Tapi di saat yang sama, mereka harus menghadapi Pak Mustar yang sangat disiplin dan keras. Bertolak belakang dengan sikap Balia, Pak Mustar tak menolerir kesalahan apa pun, baginya setiap anak yang salah harus dihukum.
Dalam meraih mimpi, muncul persoalan lain. Tak sekedar masalah sekolah tapi juga cinta. Cinta Arai yang tak tertahankan pada Zakiah Nurmala dan Jimbron yang pula jatuh hati pada gadis pemurung pekerja pabrik cincau bernama Laksmi. Sementara Ikal, gairah mudanya membawa dirinya ke perasaan bersalah terhadap bapaknya yang sangat membanggakan dirinya sedari kecil.
Tetapi karena rasa bersalah itu membuat Ikal bangkit guna meraih mimpi. Satu per satu simpul kehidupan mereka buka, cita-cita, harapan dan cinta. Namun ketika gelar sarjana sudah diraih tiba-tiba Arai menghilang. Tinggallah Ikal sendirian mengadu nasib mengejar mimpi. Akankah mimpi itu tercapai tanpa kehadiran Arai?
0 comments:
Post a Comment